Rabu, 12 Mei 2010

Sekilas info BAHASA MEDAN


SEKILAS INFO BAHASA MEDAN

Indonesia terkenal dengan keanekaragaman budaya, termasuk tata cara dalam berkomunikasi, setiap daerah mempunyai istilah atau bahasa yang berbeda dalam bergaul, terkadang istilah  atau bahasa yang sama akan mempunyai makna yang sangat berbeda untuk masing masing daerah, namun justru itulah, salah satu bentuk  pluralisme Indonesia yang sangat menarik.
Demikian juga dengan Orang Medan yang memiliki istilah atau bahasa yang unik. Tapi jangan salah sangka, bahasa yang dimaksud di sini bukan bahasa daerah (seperti bahasa Batak,  Karo dan sebagainya).

Penduduk Medan sangatlah heterogen, terdiri dari beragam suku , etnis  agama  dan adat istiadat sehingga  ketika kita menyebut "bahasa Medan", yang dimaksud adalah "bahasa Indonesia ala Medan", bukan bahasa daerah tersebut.

Berikut adalah beberapa di antara bahasa Medan yang khas tersebut, berdasarkan pengalaman penulis yang ”baru”  sekitar 2 (dua) tahun di Medan dari berbagai sumber, Seandainya ada istilah atau bahasa yang kurang pas mohon diluruskan / dikoreksi atau masukan / saran / tambahan sangat diharapkan untuk melengkapi istilah atau bahasa tersebut.

Banyak di antara istilah-istilah ini yang tentu sudah sangat  akrab bagi kita. Tapi di Medan, pengertiannya benar-benar berbeda !


ISTILAH-ISTILAH UMUM

Motor = mobil
Kereta = sepeda motor

(agar tidak bingung, biasanya toko-toko tidak pakai istilah "service motor", tapi "service sepeda motor". Kalau ditulis "service motor", nanti dikira service mobil, hehehehe.... Toko-toko biasanya masih menggunakan bahasa yang umum dipakai di Indonesia, seperti "motor" untuk "sepeda motor". Tapi agar pengertiannya tidak campur aduk dengan "mobil" --- yang di Medan disebut sebagai "motor" --- maka mereka menggunakan istilah yang lengkap; "sepeda motor").


Honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda, hihihi.....)

Pajak = pasar contoh: pajak ikan berarti pasar ikan
Pasar = jalan raya (aneh kan?!!)


(Di Medan, ada pula daerah-daerah yang disebut "Pasar 1", "Pasar 2", dan seterusnya. Pengertiannya mungkin lebih kurang sama dengan "Blok 1",Blok 2", dan seterusnya)

Limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000)
limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000)
limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5.
Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin
sudah hilang). yang disingkat biasanya hanya pecahan uang dengan angka berkepala 5.
Jadi kalau Rp 400 misalnya, tidak bisa disebut patrat hihihi.....

Pening = pusing
Pusing = keliling
Deking = beking
Paten = hebat
Kali = banget, sangat ("hebat kali kau!" Artinya, "lu hebat banget deh!")
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. Jadi kita sering ditanya, "BK motor kau berapa?". BK ini sudah jadi generik di sana, sama seperti Aqua atau Rinso)

Minyak lampu = minyak tanah
Tepung roti = tepung terigu
Selop = sandal (sandal yang seperti apapun disebut selop)
Balen : Minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi... Balen lah...?!)
Palak : Sebel, marah.
Lasak : Banyak gerak, ga bisa diam.
Kongsi : Bagi-bagi, sama rata...
Pala : Ga seberapa ( Contoh dia ga pala jahat kali lah sama aku...)
Rupanya : ternyata... ( Contoh disini kau rupanya! aku cari-cari kemana-mana)
Sudako = angkot
Kede/kedai = warung
Payah = susah
Tenggen = mabuk karena minum minuman keras
Pukimbek = kesal, kecewa.
Sor = suka, contoh nya, sor kali aku lah ama cewe tu..
Merepet = marah
Galon = pom bensin
Minyak makan = minyak goreng
Minyak lampu = minyak tanah
Wayar = kabel
Siap = selesai



SAPAAN AKRAB SEHARI-HARI

Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan (sama dengan Mbak di Jawa)
Bang = panggilan untuk orang (pria) yang lebih tua atau dituakan
(tidak sama dengan bang becak atau abang tukang bakso, hehehee...)
Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam
bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh)


Orang medan juga jarang memanggil orang lain dengan sebutan "kamu"
"Kamu" itu dianggap sebagai bahasa yang sangat halus. Mereka lebih suka pakai kata "kau" Untuk menyebut dirinya sendiri, orang medan lebih suka pakai istilah "awak" (dari bahasa Melayu).

Tapi anehnya, istilah "awak" juga sering memiliki arti "kamu" "sombong kali awak ini" artinya: "sombong banget lu" bingung kan? hehehehe...



DI ANGKUTAN UMUM

Untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata "pinggir" (bukan "kiri").
"Kiri" justru biasa dipakai oleh kondektur untuk menyuruh pejalan kaki minggir.
"Kiri kau!" -> maksudnya: "minggir lu!"

ARAH DAN MATA ANGIN

Untuk menyebut arah, orang Medan hampir tak pernah menggunakan istilah-istilah mata angin (utara, barat, timur, selatan, dan sebagainya).
Jadi, jangan harap orang Medan berkata, "rumahku di sebelah utara rumahnya." mereka akan lebih suka berkata, "rumahku di sebelah kiri rumahnya."
Untuk menunjukkan lokasi tertentu di peta pun, mereka jarang menggunakan istilah-istilah mata angin tersebut.
Jadi, untuk mengatakan "Palembang terletak di selatan Medan",
mereka lebih suka mengatakan, "Palembang terletak di bawah Medan."
"Medan terletak di atas Palembang"
Hehehehehe.. .


PEMERINTAHAN

Di Medan, Istilah dan konsep RT / RW sangat tidak populer. Mereka lebih suka menggunakan istilah "kampung" atau "Lorong" sebagai bagian dari desa. Karena itu, di sana kita akan sering mendengar istilah "Kepala Kampung" atau "Kepala Lorong", disingkat "Keplor" (Tapi huruf "e" pada "keplor" dibaca sebagai e taling ---- seperti pada kata-kata pendek, belok, dst)


ALAT TRANSPORT

RBT = Ojek
RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang



A
Aci = boleh? nggak/mana aci (nggak boleh..)
Anak muda = jagoan, actor pemeran utama
Ambal = sajadah
Awak = aku, saya; bisa juga kamu
("sombong kali awak ini", artinya: "sombong banget lu")
Alip = permainan => Alip cendong/benteng = permainan menjaga tiang,
sementara lawan berusaha menyentuh tiang tersebut, sambil menghindari
kejaran para penjaganya.;
Alip berondok = petak umpet
Angek = dari bahasa Minang (panas) à iri, cemburu, nggak suka
Apek = panggilan buat lelaki Tionghoa yang sudah tua.
Alamak = celetukan; berasal dari Alah, Mak? (aduh, Mak;
waduh/Jawa)

B
Bedangkik = hitung-hitungan, pelit
Bocor alus = agak gila
Bang = 1) panggilan umum buat lelaki yang lebih tua (permisi, Bang..); 2) azan (coba kau bang dulu, udah masuk waktu zuhur ni..)
Belacan =terasi
Bonbon/Bombon = permen
Berselemak = berlepotan (ngomong kau kok berselemak gitu?)
Bereng = melirik tajam (Alamak, diberengnya kita); kata serapan
darin Batak?
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. "BK
motor kauberapa?")
Balen = minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi... Balen lah...?!)
Berondok = bersembunyi; ngumpet
Bolong = lobang
Bedogol = bego (bedogol kali kau!)
Berhanyut = pergi ke hulu sungai, lalu menyusuri aliran sungai dengan
berenang atau menggunakan pelampung dari ban dalam bekas.
(kami beranyut dari gedong johor sampai ke polonia).
Begadang; kerupuk begadang = sejenis kerupuk yang berwarna
coklat, biasanya berbentuk segi empat.
Baling/Baleng = rusak, ada yang tidak beres (ban keretanya
kutengok baling, la? Udah kau perbaiki?)
Bendol = benjol
Bengap = Babak belur

C
Cakap = ngomong, berbicara (banyak kali cakapnya)
Celit = pelit
Cak =singkatan dari coba? (Cak kau maenkan lagu itu = coba kau
maenkan lagu itu)
Ciak = makan (ayok, ciak kita=makan yok)
Cuak = penakut
Cengkunek = lagak, omong kosong (jangan banyak cengkunek lah..)
Cendek = plesetan dari pendek, dangkal/cetek (Airnya cendek kok,
nggak usah takut tenggelam lah..)
Cop = ucapan sebagai pertanda minta rehat/istirahat dulu (Aku cop
ya, mau ke WC dulu).
Celat = cadel (nggak bisa bilang r)
Cem; Cam = seperti, macam, kayak, biasa dipadukan dengan kata
mana (Cemmana jadinya; bagaimana jadinya); lihat kek; kek mana
Cincong =omong, alasan; Jangan banyak cincong = jangan banyak
omong
Cekot =julukan buat orang yang lengannya cacat, tidak bisa
diluruskan, seperti? maaf? tokoh Gareng di perwayangan) .

D
Dongok/dogol/ bedogol = bodoh, pandir
Dekak-dekak = abacus, alat hitung Cina dari jajaran kayu
(biasanya 10 baris) yang masing-masing jajar terdiri atas 10 bola sebagai
satuan hitung.
Deking = beking
Demon = 1) demonstrasi; demo (pak keplor didemon sama warganya sendiri..); 2) hebat, gaya (pembalap itu demon kali, ah..)
Doorsmeer = tempat cuci mobil

E
Enceng = selesai, habis
Ecek-ecek = pura-pura (Ecek-eceknya kita ini pejabat la ya)
Estra =maksudnya ekstra, preview film di televisi atau bioskop (aku
belom sempat nonton di bioskop, tapi estranya udah).

F

G
Gacok = jagoannya (mana gacok kau, kita adu)
Gepe/Gudgar=untuk rokok gudang garam filter isi 12 batang
Guli = kelereng
Getek =genit
Gaprak = dari jawa; hantam kaki dalam sepakbola atau permainan
(kakinya digaprak lawan)
Gedabak = besar (gedabak kali badan abang!)
Gerepes = geripis, gigi yang hancur atau terkikis karena banyak
makan makanan manis (Itu lah, banyak makan bonbon, akhirnya giginya
gerepes semua)
Gecor = besar mulut, ga bisa menyimpan rahasia
Gerot = akronim dari geger otak; merujuk pada orang yang
tingkahnya aneh, gila.
Goni botot = julukan buat penjual atau pembeli barang-barang
bekas. Mereka berkeliling kampung, membeli kompor rusak, kertas/koran
bekas, dsb.
Gelut = berkelahi
Golek-golek = berbaring-baring santai; tidur ayam

H
Hajab = hancur
Hambus = pergi! (jauh-jauh). Kata ini suka dipakai oleh koran Waspada.
Hubar-habir = berantakan, acak-acakan, idem
Honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja
disebut honda, hihihi.....)
Ikan laga = maksudnya ikan cupang/ikan aduan (Beta splendens)

J
Jelutung = kayu albasia (yang lunak dan biasa untuk bahan
prakarya)

K
Kuaci = bukan kwaci makanan, tapi permainan berupa cetakan
plastik yang berbentuk beragam wujud, ada Bruce Lee, kelinci, gajah,
mobil, dsb. dipakai utk mainan, juga sebagai barang taruhan.
Kerepak peak = makian, mengacu pada kondisi ancur-ancuran.
Kelen; kelien = kalian
Kau = engkau, anda (tidak dibaca ka-u -- u dalam utang; atau kaw,
tetapi di antara keduanya: kauw -- w nya lemah)
Kilik = mirip lego; mendrible bola (dikiliknya bola itu sampai
pemain lawan terkecoh)
Kede/kedai = warung
Kede sampah = warung kelontong kecil (bukan warung jualan sampah,
hehehe)
Kedan = teman, sohib (Abang ini kedan kita juga)
Kereta =sepeda motor
Kereta Angin = sepeda
Kali = dari pemendekan kata 'sekali'; berarti banget, sangat
("hebat kali kau!" Artinya, "lu hebat banget deh!")
Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau
dituakan (sama dengan Mbak di Jawa)
Kiri = minggir ("Kiri kau!"?, maksudnya: "minggir lu!")
Keplor = kepala lorong
Kepling = kepala lingkungan
Kompil = untuk rokok "coomodore filter"
Kongsi = Bagi-bagi, sama rata...
Koyak = robek == celanaku koyak; kukoyak-koyak kertas hasil
ujianku
Kek= kayak, biasa dipadukan dengan kata mana (kek mananya kau:
bagaimana sih kamu ini);lihat juga cem/cam
Kelir = pinsil warna (kt. benda), mewarnai (kt. kerja)
Kocik = dari bahasa Melayu (?), berarti kecil Kornel = tendangan
pojok/penjuru dalam sepak bola. Plesetan dari "corner" (corner
kick)
Kopek = kupas, kelupas (jangan kau kopek lukanya, nanti tambah
parah).
Kombur = cakap, banyak omong.
Kondor = kendor, longgar (celanaku kondor, harus dikecilkan)
Kamput =singkatan dari kambing putih, merek minuman keras murahan
(si Ucok tenggen gara-gara minum kamput).

L
Lembe = lemah, lemes
Lewong = 1) putus ;(layangan lewong); 2) hilang, raib (Lewong
uangku disikat dia?)
Litak = habis, kondisi capek sekali ? dari Padang? (Litak kali
badanku)
Lorong = gang (kau tinggal di lorong apa)
Ligat = lincah, lihai (ligat kali dia kalo kerja)
Lantak = habis; habisi (dilantaknya semua hidangan itu. Rumah itu
dilantak sijago merak
Lengkong = cincau hitam, buat campuran es sirop
Lego = drible bola (Ronaldo jago kali ah nge-lego bola)
Locak = kalah terus menerus (aih mak, locak kawan tu pas main
ceki);
Batu locak => sejenis permainan dengan batu pipih dengan kelereng
atau benda bulat kecil ainnya. Si kalah berusaha melempar kelereng atau bolanya ke dalam lubang sasaran, sementara pemain lainnya berusaha menjauhkan bola itu, atau setidaknya melempar melampaui bola, agar tidak kalah.
Loak = payah (Loak kali kau pun, gitu aja nggak bisa)
Lepoh = bodoh (Lepoh kali, gitu aja nggak bisa)
Lobok = kedodoran, kebesaran (celananya lobok, Mak? bisa
dikecilin?)
Lereng = sepeda besar = sepeda janda (e pada "le" dan "reng"
dibaca seperti menyebut pada kata lele)
Lengger = plesetan dari tabrak (mati dia dilengger truk)
Langgar =musola (Pak **** biasa sembayang di langgar)
Limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000)
Limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000)
Limper = lima perak (jadul punya) (dipakai untuk menyebut uang Rp 5.
Lasak = Banyak gerak, ga bisa diam.
Lencong= tai lencong = tahi ayam yang hijau, bentuknya seperti
pucuk es krim menjulang (hueeek..)
Lokal = kelas (si Adi lagi di lokal, belum keluar)
Longoh = bodoh, tolol (dasar longoh, udah tau bahaya bukannya
menghindar)
Lepuk = pukul (dilepuk orang sekampung dia)

M
Mentel = genit, centil
Mengkek = manja
Mereng = miring, sering juga disebut mencong
Merling = bercahaya, mengkilap (kalungnya merling kali..)
Motor/montor = mobil
Minyak lampu= minyak tanah
Monza = akronim dari Monginsidi Plaza, tempat jualan pakaian
bekas; mengacu pada penyebutan semua jenis barang second/bekas (celana
monza ya?)
Merepet = mengomel, marah
Manipol = akronim dari
mandailing polit = mandailing pelit /kikir; istilah stereotip
suku mandailing, suku di Kab. Tapanuli Selatan. Padahal belum tentu
benar.

Melalak = hobinya keluar rumah, ga betah di rumah, sebuah sifat
perempuan yang negatif
Mentiko = belagu, sifat orang yang suka merasa paling hebat dan
suka cari masalah
Merajuk = ngambeg
Main-main; keluar main-main = Istilah untuk jam istirahat sekolah
("Keluar main-mainnya jam berapa ya?")
Masuk angin = melempem (khusus buat makanan, kue, atau kerupuk)
--
kerupuknya nggak enak, udah masuk angin...

N
Nona
= aktris utama (siapa nonanya, Hema Malini?)
Nembak = bukan menembak, atau nembak cewek, tapi istilah untuk
makan
tapi nggak bayar (si Ucok nembak di warung Kak Ipah).
Ngeten = (dari bahasa Batak?), artinya mengintip
Nokoh = dari tokoh, artinya menipu; berdusta (dia itu nokoh,
jangan percaya)

O
Ompa'an = sifat orang yang suka dibaik-baikin
Oyong = terhuyung2x, limbung
ODB = tontonan gratis ala misbar (gerimis bubar); pemutaran film
keliling. Biasanya diadakan tiga bulan sekali di asrama-asrama
tentara atau polisi.
Aslinya dari bahasa Belanda: O... Deli Bioscoop.

P
Palar = dipaksa-paksain
Pala : Ga seberapa (Contoh dia ga pala jahat kali lah sama
aku...); dicukup-cukupkan
Pesong = gila, tidak waras
Pukimak, pukimbek, pukilik = sialan, makian
Pajak = pasar
Perli = menggoda, flirting seseorang utk menjadi pacar (Cantik
kali anak gadis wak Alang tu. Kalau kuperli mau nggak dia ya?)
Pasar = jalan raya
Pening = pusing
Paten = hebat
Pinggir = kiri (perintah untuk menyuruh sopir berhenti,
biasanya penumpang berkata "pinggir" (bukan "kiri").
Pusing = keliling
Palak = Sebel, marah.
Perei = libur (slang dari free)
Ponten = nilai
PHR = istilah untuk bioskop murahan. Singkatan dari Panggung
Hiburan Rakyat (aku dulu suka nonton di PHR Morsip di Jl. Soetomo Ujung,
PHR Serdang, dan PHR Bahagia di Jl. Pasar Merah)
Panglong = toko tempat penjualan material bangunan
Porlep = sebutan untuk kuli angkut barang di Polonia atau Pelabuhan
Belawan
Paret = maksudnya parit, got
Pakansi= hari libur, liburan
Pakpok = pulang pokok, impas (break event point)
Pekak = tuli (percuma kau teriak, dia orangnya memang pekak)
Pencorot =nomor urut paling akhir, pecundang (di kelas, dia
pencorot)
Pauk/Paok =Payah, nggak keren, bodoh (Paok kali pun kau, gitu aja
nggak bisa)

Q

R
Rodam = siksa, dimapram ("sebelum dilantik, kami dirodam dulu
semalaman)
Raun-raun = jalan-jalan berkeliling (dari bahasa inggris: round-round= keliling- keliling)
RBT = Ojek (RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang
Rupanya = ternyata... ( Contoh : di sini kau rupanya! aku
cari-cari kemana-mana)
Recok = ribut, berisik
Rol = penggarisan, mistar (kt. benda)

S
Sarap
= tidak waras, gila (yang sarap-nya kauw? Kamu gila ya?)
Samalah=bareng yok (samalah kita makan=makan bareng yok)
Sedeng =gila, sinting
Senget = tidak waras, gila
Silap = salah, keliru ? kalau awak tak silap --- Simpang =
perempatan, atau pertigaan jalan
Selow ="slang" dari slow (lambat)
Semak = kumuh, berantakan, kacau (semak kali kamar ni? semak muka
kau kulihat)
Sepeda Janda = sepeda berpalang ala jaman dulu, suka dipakai
ibu-ibu atau buruh kebun?
Setil = gaya, keren (setil kali dia malam ini, mau pergi kenduri
ya?)
Sengak = ketus (jangan la sengak gitu cakapnya?.)
Somboy = sejenis makanan cina yang populer, dari sejenis buah
yang dikeringkan, berwarana merah dan diberi lapisan tepung yang
rasanya asin, manis, asam.
Setalen = uang senilai Rp.25 (jadul punya), dulu masih sering
ditemukan jajanan seharga setalen, tapi sekarang tidak lagi.
Sikit = plesetan dari sedikit
Sudako = angkot
Sor = suka, contoh nya, sor kali aku lah ama cewe tu..
Selop = sandal
Setip = penghapusan (kt. benda), menghapus (kt. kerja)
Siap = selesai; done (tugasku udah siap, jadi aku bisa santai
sekarang)
Seken = salaman (dari bhs Inggris: shake hand) ? kalo cocok,
seken dulu kita?.

T
Tungkik = teler, cairan di kuping (ih, jijik)
Tumbuk = pukul , kutumbuk kau nanti?
Telekung = mukena
Titi = jembatan (kalo mau ke rumahnya, kau harus lewat titi besar
itu, baru sampe)
Tonggek = bokong yang montok
Tepos = lawan tonggek
Tokok; menokok = 1) memalu, memaku (tolong kau tokok dulu paku
ini dipapan itu); 2) pukul, jitak (ditokoknya kepalaku, Kak, sakit
lah)
Tekek= versi jitak yang lain lagi.
Tepung roti = tepung terigu
Tarok = meletakkan (coba kauw tarok tasmu di atas meja)
Teratak = atap tambahan, biasanya dibangun jika ada pesta atau
musibah kemalangan di rumah
Trei = dari kata try (inggris), artinya coba (Cak di-terei dulu
barang ni?)
Terge = perhatian, peduli, acuh (udah setil habis dandananku, eh
nggak di-terge sama dia)
Tekong; Tekongan = menikung; tikungan, simpang jalan (agak
nekong kau sikit, biar nggak dilengger mobil; kutunggu kau di tekongan)
Takir = nasi bungkus/kotak yang biasa dibagikan saat kenduri atau
tahlilan; lihat juga kata "berkat"
Tukam = melayat, takziah
Toyor = pukul; memukul, tapi dengan cara lain lagi (kayak upper cut,
gitu) -- maling itu kena toyor massa.

U
Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam
bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh)

Ubi = singkong; ubi rambat = ubi jalar

V

W
Woy = panggilan, seruan buat teman atau sekelompok orang (Woy, di mana kelien?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipersilahkan untuk memberikan komentar dengan penuh kearifan