Kamis, 27 Mei 2010

Tips berhenti merokok


Tips Membantu Berhenti Merokok

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain motivasi dari diri sendiri, perokok yang mau berhenti juga membutuhkan dukungan lingkungan sekitarnya. Menurut dokter spesialis kedokteran jiwa Rumah Sakit Persahabatan, dr Tribowo T Ginting, dalam kampanye bebas rokok bertema "Break Free" di Jakarta, Rabu (26/5/2010), setidaknya ada lima hal yang dapat dilakukan dalam mendukung perokok yang ingin berhenti.
1. Bersihkan rumah dari atribut-atribut rokok seperti bungkus rokok, asbak, dan korek. Lalu, ajaklah rekan-rekan sesama perokok untuk tidak merokok di depan perokok yang ingin berhenti.
2. Bersabarlah, khususnya dalam 1-2 minggu pertama. "Kemungkinan akan timbul perselisihan dengan perokok yang sedang berusaha berhenti," kata dr Bowo.
3. Berikan banyak pujian dan penghargaan kepada yang hendak berhenti merokok. "Hargai keputusan mereka yang ingin berhenti, rayakan kalau dalam 1-2 minggu mereka berhasil," tambah dr Bowo.
4. Sediakan waktu untuk mendengarkan curahan hati dan perasaan perokok yang berusaha berhenti.
5. Alihkan perhatian perokok dengan menyibukkan mereka seperti mengajak jalan-jalan atau melakukan aktivitas fisik seperti olahraga pada waktu-waktu biasanya dia merokok. "Permen dapat mengalihkan perhatian perokok saat dia enggak tau mau apa, dia makan permen," tambah dokter spesialis jantung, dr Aulia Sani.
6. Yang terpenting, yakinkanlah perokok bahwa mereka mampu berhenti atau mengurangi kebiasaan mengonsumsi nikotin. (ngutip = kompas.com)


Dampingi Perokok yang Mau Berhenti

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat ini sebenarnya ada 70 persen perokok ingin berhenti, tetapi hanya 5-10 persen yang dapat berhenti tanpa bantuan orang lain. "Perokok selalu memiliki banyak alasan untuk mempertahankan kebiasaan merokoknya sekalipun ingin berhenti," kata dokter spesialis kedokteran jiwa, Tribowo T Ginting, dalam kampanye "Break Free, Semangat Bebaskan Diri dari Jeratan Adiksi Nikotin" di Jakarta, Rabu (26/5/2010).
Karena itu, diperlukan motivasi kuat dari perokok itu sendiri untuk berani berhenti dan motivasi dukungan dari lingkungan sekitar perokok tersebut. Menurut dokter Bowo, untuk menumbuhkan motivasi berhenti merokok dapat dilakukan dengan menceritakan dampak-dampak negatif merokok, baik dari segi kesehatan maupun dampak ekonomi atau sosial.
"Kita harus menceritakan dampak selain kesehatan seperti ekonomi, keluarga, dan harus diulangi terus, hingga perokok ragu merokok," katanya.
Selain itu, hargailah keputusan perokok untuk berhenti. Luangkanlah waktu bersama perokok untuk mengalihkan perhatian mereka dari rokok, seperti menonton film bersama atau berolahraga. "Keluarga juga dapat membantu mendapatkan apa yang diperlukan untuk mengalihkan, seperti permen atau buah-buahan," kata dokter Bowo.
Kemudian, yakinkanlah perokok bahwa mereka sanggup mengubah kebiasaan merokok yang membahayakan diri dan lingkungannya itu. Jika perokok dapat berhenti merokok dalam 1-2 minggu, kata dokter Bowo, buatlah perayaan kecil untuk menghargai keberhasilan mereka.
Adapun ketergantungan merokok, menurut dokter Bowo, dipengaruhi berbagai dimensi, seperti adiksi nikotin, kebiasaan, dan pengaruh lingkungan. Selain menggunakan pendekatan agar perokok berhenti, ketergantungan merokok juga dapat dikurangi dengan konseling, terapi perilaku, dan terapi obat. (ngutip = kompas.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipersilahkan untuk memberikan komentar dengan penuh kearifan